Jumat, 06 Juni 2014

SOFTSKILL 6 : MAJAS


  • 1. Akulah sang Arwah. 2. Melintasi kota muram, aku pergi. 3. Melintasi kedukaan abadi, aku berlari. 4. Di sini, segala keraguan harus ditinggalkan. 5. Mereka tidak memahami apa yang akan terjadi … juga apa yang telah aku lakukan untuk mereka! 6. Dunia yang tak tahu berterima kasih! 7. Kegilaan membiakkan kegilaan. 8. Karena itulah, aku memanjat hingga setengah-jalan ke surga. 9. Tuntun aku, wahai Virgil, melintasi kehampaan. 10. O, orang-orang bebal berkepala batu! Tidakkah kalian melihat masa depan? Tidakkah kalian memahami kecemerlangan ciptaanku? Keharusan itu? 11. Bahkan, saat ini pun benda itu … menanti … bergolak di bawah air semerah-darah dalam laguna yang tak memantulkan bintang-bintang. 12. Tuhan yang terkasih , aku berdoa agar dunia mengingat namaku bukan sebagai pendosa keji, melainkan sebagai penyelamat agung sebagaimana Kau mengenal diriku yang sesungguhnya. Aku berdoa semoga Umat Manusia bisa memahami hadiah yang kutinggalkan. 13. Hadiahku adalah masa depan. 14. Hadiahku adalah keselamatan. 15. Hadiahku adalah Inferno. 16. Berlututlah di dalam mouseion kebijakan suci bersepuh emas, dan letakkan telingamu di tanah, dengarkan suara air menetes. 17. Ikuti jauh ke dalam istana tenggelam … karena di sini, dalam kegelapan, monster chthonic menanti, tenggelam dalam air semerah darah. 18. Tapi, inilah surgaku … rahim sempurna untuk anak ringkihku. Inferno. 19. Namun, masih ada mereka yang memburuku seperti anjing, dipicu oleh keyakinan picik bahwa aku orang gila. 20. Ada perempuan cantik berambut-perak yang berani menyebutku monster! 21. Seperti pastor-pastor buta yang melobi Copernicus, dia mencemoohku sebagai iblis, ketakutan karena aku telah melihat Kebenaran. 22. Karena terusir ke bawah-tanah, aku harus bicara pada dunia dari tempat yang jauh di dalam bumi, terasing dalam gua muram ini. 23. Aku merasa seperti bertemu dengan bintang rock secara pribadi. 24. Dalam kepompong pelukan Zobrist, aku merasa seakan segalanya baik-baik saja di dunia. 25. Sobatku terkasih, terima kasih karena telah membantuku menemukan jalan itu. Dunia juga berterima kasih padamu.
    Sumber : novel "INFERNO ( neraka ) karya Dan Brown"
  • 26. Gadis dan Troy Saling membenci sejak pertama kali mereka 'beradu pandang'. 27. Hujan bagai jeram liar yang tak Sabar Saling berlomba menuruni tebing curam. 28. Berselimut kabut tebal yang dengan mudah akan menyesatkan siapa pun yang bukan penduduk lokal desa kecil itu. 29. Gelegar petir yang tiba-tiba membelah ritme monoton derai hujan, mengeyakkan kesadaran samantha. 30. Kegelapan tetap tak beranjak. 31. Dengan meraba-raba, samantha berhasil mencapai pintu dapur yang menghadap halaman belakang. 32. Samantha kembali berlari terbirit-birit membelah lebatnya tirai hujan. 33. Seketika instingnya tergelitik. 34. Mendadak ia terkekeh-kekeh dengan sepasang mata menyipit mengawasi air dalam pinggan yang kini menjadi pusaran kecil. 35. Samantha mengerlingkan matanya menyadari kebenran kata-kata Lyubitshka. 36. Aku akan menyelamatkan jiwanya. 37. Kalian sepasang jiwa Malang yang patut mendapat pertolongan dariku. 38. Gumpalan tipis lebut bagai kapas nan putih itu terus turun perlahan lalu menempel di aspal. 39. Pucuk-pucuk cemara araukaria yang bertahtakan butir-butir putih. 40. Taman-taman yang menjelma hamparan permadani serba putih. 41. Pohon-pohon bereozka itu nampak begitu pasrah kepada takdir Tuhan seru sekalian alam. 42. Pohon-pohon pinus di hutan-hutan kecil di pinggir bandara Sheremetyevo menggigil kedinginan. 43. Orang-orang menutupi tubuhnya dengan pakaian tebal serapat-rapatnya. 44. Rumah-rumah dan gedung-gedung menutup pintu dan jendelanya rapat-rapat. Tak Boleh Ada sedikit pun angin dingin yang Boleh masuk. 45. Salju yang turun perlahan dan hawa dingin yang menggigit tulang, samasekalai tidak mengahalangi arus lalu lalang orang-orang di bandara Sheremetyevo. 46. Lelaki berhidung bengkok ke kiri itu terus memainkan kunci mobilnya. 47. Lalu terjadilah dialog dengan bahasa isyarat antara lelaki Rusia berhidung mencong ke kiri itu dengan pemuda berkacamata. 48. Aku sajja yang kurasa bandel darimu tidak sampai jepret guru. Kamu yang kecil, kerempeng kok tiba-tiba melakukan hal gila seperti itu. 49. Sampai beberapa teman perempuan kita menjuluki aku si bandit kecil berkaki satu. 50. Kelemahannku sejak aku mengerti wajah cantik, aku sangat rapuh berhadapan dengan wajah cantik.
    Sumber : Love, curse, & hocus-pocus. Karya Karla M. Nashar Bumi Cinta. Karya Habiburahman El Shirazy.
  • 51. Buah hati Garin Nugroho dan Riani Ikaswati ini sadar betul akan hal itu. 52. Persetujuan Linggarjati adalah titik pijak kehadiran Indonesia sebagai negara bangsa modern di dunia internasional. 53. Kini keberadaannya aman dibawah payung Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. 54. Ia andaikan dirinta bagai sekuntum bunga indah tapi akan layu, sementara pohonnya tetap tegak. 55. Tak ada waktu yang merangkak terlalu panjang. 56. Dia mengakui bahwa seni tradisi ini semakin luntur dan ditinggalkan orang. 57. Menjadi seniman di negeri ini tentulah seperti menapaki jalan kesunyian. 58. Sebagai ujung tombak dari republik ini, Jayakarta yang pernah dipanggil Batavia dan kini Jakarta, sebagau ibukota Republik Indonesia merupakan pusat pandang setiap warga. 59. Jakarta berwajah seribu. 60. Dibelah oleh Sungai Ciliwung yang airnya coklat dan kadangkala menghitam tercemar polusi. 61. Gedung Bataviasche Kunstkring kini kembali bersolek. 62. Dua meriam perunggu di kanan-kiri museum seolah-olah menyambut para pengunjung. 63. Bayangkan saja, betapa kaya akan sejarah jika kita bisa menggali arti dan makna yang terkandung dalam nisan mereka. 64. Maka seperti bayi, songket Minang terlahir kembali. 65. Menurut perantau asal Pariaman itu, songket sudah menjadi Buah Tangan khas Sumatera Barat yang memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi. 66. Sifat itu bukan lahan subur untuk menumbuhkan organisasi dan koordinasi yang kuat. 67. Burung-burung hantu itu bukan apa-apa dibanding dengan kabar burung tang tersebar. 68. Derum rendah memecah kesunyian disekitar mereka. 69. Angin sepoi meniup pagar-pagar tanaman di Privet Drive yang rapi. 70. Sinar matahari merayap ke dalam ruang keluarga mereka. 71. Dia pikir mungkin dua tulang iganya sudah retak gara-gara menahan tawa. 72. Semakin malam badai mengamuk semakin hebat. 73. Berbagai pertanyaan meledak-ledak dalam kepala Harry seperti kembang api. 74. Kata Hagrid sembari menepakkan tangab ke dahinya dengan kekuatan yang cukup untuk membalikkan kereta kuda. 75. Dan dapat, sebagian karena takut, sebagian lagi karena inginkan cipratan kekuasaannya, karena dia memang punya kekuasaannya.
  • Sumber : Majalah Warisan Indonesia edisi tahun 2012. Harry Potter and the Sorcerer's Stone karya J.K. Rowling
  • 76.muke gileee, tampang kayak bakiak 77. ketawa ngangkang 78. sumpah ini buku seger banget 79. ini buku emang ngak ada matinye 80. gue masih sanggup aja kerja sama orang ngedongkolin waduk begitu 81. tapi congor ente kayak uler boa 82. ini kantor atau kandang ayam? 83. gue udah kayak anak ayam terjun bebas didandang sop 84. muka pak sugi kusem kayak keset kaki 85. badan lo kayak kampret bunting 9 86. itu idung kayak lobang knalpot atau kayak lobang kubur? 87. aduh bibir si boss kayak ikan cucut 88. pemasukan kantor gali lobang tutup lobang 89. api neraka akhirnya berkobar 90. boss kalo lagi marah kayak ikan buntal megap megap kayak kurang aer 91. kalo doi lagi nyanyi mulutnya kayak mau nelen kepala orang 92. dia lari tergopoh - gopoh 93. itu suami saya, bukan buto ijo 94. bilang aja keburu tengsin 95. andaikan saja mulutnya selongsong mesin tik jaman bahela, udah jebol tuh 96. masih ngak mudeng? 97. bulu ketek ente udah memfosil kalee 98. mulut ente kayak abis makan mayat 99. semenjak dia pakek behel giginya jadi kayak timbunan mentega 100. kepala apa lampu taman? muluss bener
  • Sumber : Novel 'My Stupid Boss 2'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar