Sabtu, 21 Juni 2014

Identitas Budaya : Stuart Hall

Stuart Hall membahas mengenai diskusi Identitas Budaya dan diaspora dengan diskusi munculnya bioskop baru di Karibia yang dikenal sebagai Third Cinema. Bentuk baru dari bioskop ini dianggap sebagai representasi visual dari Afro-Karibia, subyek "hitam" dari diaspora dari barat, subyek kolonial baru. Sebagai titik awal, Hall menggunakan diskusi ini dan membahas isu-isu identitas, praktek-praktek budaya, dan produksi budayanya juga.

Third Cinema dianggap sebagai representasi visual dari Afro-Karibia dalam konteks post kolonial. Dalam media visual ini "orang kulit hitam" yang direpresentasikan sebagai subyek post kolonial baru. Sangat sering identitas direpresentasikan sebagai produk jadi. Hall berpendapat bahwa alih-alih mempertimbangkan identitas budaya sebagai produk jadi, kita harus memikirkannya sebagai produksi yang tidak pernah selesai dan selalu dalam proses.

Seperti kebudayaan yang dijelaskan oleh Stuart Hall merupakan kebudayaan asing yang membaur dengan kebudayaan yang lainnya. Berdasarkan fakta- fakta yang ada, kami mendapatkan pengetahuan budaya tentang bagaimana menyatukan semua kebudayaan menjadi satu dalam suatu komunitas.

Dalam suatu komunitas tersebut, tidak hanya satu saja kebudayaan yang ada di situ pasti terdapat beberapa kebudayaan, lalu bagaimana kebudayaan yang berbeda itu membangun budaya baru yang mempunyai ciri khas dari komunitas itu sendiri. Yaitu dengan cara; saling berinteraksi, berbaur dan saling menghargai antar budaya. Karena untuk memahami suatu kebudayaan kita perlu memahami konteks masyarakat sebagai sebuah sistem terlebih dahulu. Seperti sistem sosial yang sangat kita perlukan dalam membangun sebuah komunitas, agar tidak terjadi kesalahpahaman ataupun kendala-kendala lainnya yang timbul dalam komunitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar