Kali ini saya hanya akan
bertanya, atau lebih tepatnya meminta saran. Yah, saran bagaimana caranya
bilang TIDAK? Susah. Susah sekali. Saya juga tidak mengerti kenapa kata penolakkan
itu sulit sekali saya ucapkan. Bagi mereka yang sering menggunakan kata itu
mungkin tidak akan punya kesulitan sama sekali. Ini salah satu kesulitan saya;
saya jarang dan hampir tidak pernah dan tidak mau mengatakan TIDAK. Aneh
memang. Kalau tidak aneh, bukan saya berarti.
Menurut saya, bagian tersulitnya ketika melihat raut
wajah mereka ketika meminta sesuatu. Duuuhhh. Atau pun via telp, saya sudah
bisa membayangkan raut wajah mereka seperti apa saat meminta. Imajinatif bukan?
Akkhh! Menyebalkan. Akan sulit jika itu sudah tersaji di depan mata saya, sulit
untuk menolaknya. Saya sepertinya tergolong orang yang bodoh untuk hal yang
satu ini.
Setelah saya ‘iyakan’ rasa penyesalan pun ada, dan ini
sering terjadi. Kenapa saya menyesal? Karena pada akhirnya saya sadar, mereka
tidak benar-benar pantas untuk mendapatkan kata ‘iya’. Saya bisa selunak bubur
bahkan lebih, kepada orang lain (terutama orang yang saya sayang). Namun,
cendrung lebih keras pada diri sendiri. Mereka yang tau bagaimana saya, hanya
geleng kepala. Bukan karena mereka sedang mendengarkan lagi party -_-
Saya bingung dengan sifat saya sendiri. Sebenarnya apa
yang saya lakukan? Membiarkan mereka menginjak-injak saya? Ataukah memberi
jalan pada mereka untuk tumbuh menjadi anak yang manja jauh dari sebelumnya?
Dan kemudian akan menyalahkan diri sendiri atas ketidaksanggupan diri sendiri
dalam mengatakan ‘tidak’.
Sering sekali saya menyalahkan diri saya. Itu membuat
saya sulit untuk tidur di malam hari. Tentu. Saya ini Insomnia akut. Stadium
akhir. Saya terjaga saat malam, dan memilih untuk tidur di siang hari. Kalau
yang ini saya bisa jelaskan, entah akan masuk logika kalian atau tidak. Duduk
dan baca sajalah, jangan berkomentar kalau belum selesai membaca. Oke.
Jadi, saya memilih untuk terjaga di malam hari dan tidur
di waktu siang dikarena muak. Mungkin juga sih. Hahaha. Saya bosan menyalahkan
diri saya sendiri yang tidak pernah benar-benar menolak mereka. Ketika malam
saya memikirkannya dan itu membuat saya sulit untuk tidur, kebanyakan melamun.
Dan ketika siang hari saya tertidur, alasannya bukan karena saya mengantuk
tidak tidur semalaman. Saat siang saya lebih memilih untuk lari. Aneh kan?
Belum pernahkah kalian tau ada yang tidur di siang hari hanya untuk lari dari
masalah.
Kenapa
tidak bunuh diri? Hahaha itu terlalu mainstream. Apa jaminannya kalau saya
bunuh diri saya tidak akan memikirkan kebodohan saya? Apa kalian bisa
menjaminnya? Hahaha. Alasan saya tidak
bunuh diri juga karena setelah kematian ada kehidupan abadi yang
menanti. Kehidupan lain? Yah. Kehidupan dimana kita semua akan
mempertanggungjawabkan semuanya. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa saya akan
tetap memikirkannya. Mungkin lebih parah. Yah karena saya ini pemikir.
Bukan
pemikir seperti para penemu hebat yang terkenal itu. Seperti yang sudah saya
bilang sebelumnya, saya ini suka berpikir. Hal kecil pun akan jadi bahan
pemikiran saya. Buang-buang waktu memang, tapi saya lebih memilih membuang
waktu saya daripada harus membuang pikiran ini. Ini sulit, kawan. Andai kalian
bisa rasa apa yang saya rasakan. Mungkin kita bisa share J
Penolakan
itu buruk? Mungkin. Lalu bagaimana dengan saya? Tidak ada yang benar-benar
bertanya bagaimana perasaan saya. Ah sudahlah -_- ini bukan ajang untuk
mengeluh. Saya hanya ingin bertanya bagaimana caranya untuk mengatakan TIDAK?
Saya kesulitan dengan yang satu ini. Tolong beritahu aku!
NB
: jangan baca tulisan di blog ini kalau kalian bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar