TUGAS
MATA KULIAH : SOFTSKILL
DOSEN : BAPAK AGUS NUGROHO
DISUSUN OLEH : MA’ARIFATTUN NUR
KELAS : 2SA02
BLOG : ifahmalawat-lestaluhu.blogspot.com
Sastra Inggris
Fakultas Sastra
Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang
berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan
bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Emosi
adalah komponen paling penting dalam bahasan psikologi. Emosi masuk dalam
komponen afektif manusia. Emosi merupakan pusat penggerak di samping motivasi,
yang mendasari manusia bertingkah laku.
Menurut Daniel Goleman
(2002 : 411) mengemukakan beberapa
macam emosi yang tidak
berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. malu : malu hati, kesal
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. malu : malu hati, kesal
b. Rumusan Masalah
-
Pengertian menurut para ahli ?
-
Kenapa setiap manusia memiliki emosi ?
-
Bagaimana mengendalikan emosi?
c. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui pengendalian emosi seseorang, dan apa penyebab seseorang itu menjadi
emosi. Di bantu dengan beberapa pengertian menurut para ahli tentang emosi,
kita dapat mengetahui lebih banyak tentang emosi dan cara pengendaliannya.
BAB II
I S I
a. Pengertian Emosi Menurut Para Ahli
Secara harfiah, emosi menurut Oxford
English Dictionary sebagai suatu agitasi atau gangguan dalam pikiran, perasaan,
nafsu; atau suatu keadaan ketergugahan mental (Goleman, 1995). Bottenberg
(1972, dalam Debus, 1977) mengemukakan bahwa emosi merupakan pengalaman atau
perilaku yang tidak memiliki pengertian umum yang sama, setiap orang memiliki
pandnagan tersendiri mengenai pengertian emosi dan fungsi emosi dalam perilaku
manusia.
Sebagai salah satu fungsi psikologis,
seringkali emosi dibahas dalam bandingannya dengan motivasi, karena keduanya
berakar dari kata yang sama dalam bahasa Latin “movere” yang berarti
menggerakkan. Kecenderungan untuk bertindak yang terkandung dalam pengertian
tersebut (Goleman, 1995) membuat emosi senantiasa dikaitkan dengan keadaan
tergugah pada individu, dan adanya penggunaan energi.
Woodworth (1954, dalam Harriman, 1956)
mengemukakan adanya 3 konotasi yang termuat dalam pengertian emosi tersebut.
Ketiga
konotasi menurut Woodworth itu adalah:
- Reaksi
perilaku yang ditandai dengan intensitas
- Perubahan
fisiologis internal
- Pengalaman
yang diutarakan individu melalui introspeksi.
Schönpflug/Schönpflug (1983) menandai
keadaan tergugah tersebut melalui beberapa hal yaitu: (1) pengalaman subjektif
individu yang mengalami, (2) ekspresi verbal, (3) ekspresi nonverbal, (4)
kegiatan individu yang terlihat, dan (5) aktivitas fisiologis. Kelima hal
tersebut akan menyatu dalam keadaan individu tergugah yang disebut aktivasi.
Menurut Crow & crow (1958) (dalam
Sunarto, 2002:149) emosi adalah “An emotion, is an affective experience that
accompanies generalized inner adjustment and mental physiological stirred up
states in the individual, and that shows it self in his overt behavior.”
Atkinson et al. (1996) memaparkan lebih
spesifik bahwa emosi terdiri atas beberapa komponen yang tidak terpisahkan satu
sama lain, yaitu: (1) pengalaman subjektif tentang emosi, (2) respon tubuh
internal terutama yang berkaitan dengan sistem saraf otonom, (3) segi kognisi
dari emosi dan situasi yang berkaitan dengan emosi, (4) ekspresi wajah, (5)
reaksi emosi, dan (6) kecenderungan bertindak.
b. Kenapa Manusia Memiliki Emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk
membantu manusia memecahkan masalah. Emosi
sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data
bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat
berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi
perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. manusia lain.
Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan
apakah emosi tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau
perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi tidak dapat netral, karena
menjadi netral berarti menjadi nonemosional.
Emosi adalah sifat yang sangat
manusiawi jadi setiap manusia memiliki emosi sangat berguna untuk menunjukan
ekspresi mereka saat berinteraksi dengan yang lainnya. Karena manusia adalah
makhluk sosial, manusia memerlukan emosi untuk menunjukan saat mereka marah,
sedih, senang, jengkel, dan lainnya.
c. Cara pengendalian Emosi
Emosi adalah
perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang
atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan
kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut
terhadap sesuatu.
Ada
beberapa orang mengendalikan Emosi mereka dengan cara mereka masing-masing,
antara lain :
1. Lebih mendekatkan diri
kepada ALLAH swt agar mendapatkan ketenangan batin.
Dengan sholat, mengaji,
mendengarkan tausiah/khotbah yang bermanfaat agar dapat terbuka jalan pikiran
kita.
2. Tarik nafas dalam-dalam dan
membuskan, cara ini agak sedikit melegakan guna mengontrol amarah kita.
3. Belajar untuk bersabar,
berpikir 2x sebelum bertindak
4. Dewasalah saat berpikir agar
tidak mudah marah.
5. Berpikir positif terhadap
orang-orang.
BAB
III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Saat seseorang marah ada
beberapa dari mereka yang langsung mengungkapkannya kepada orang yang membuat
dia marah. Tak jarang tindak kekerasan dapat terjadi di saat seperti ini,
bahkan ada yang sampai membunuh orang tersebut. Marah tentu saja dapat
Ada juga
yang lebih memilih diam dan pergi menjauh dari orang yang membuat dia marah.
Namun cara seperti ini tidak efektif, karena dapat menimbulkan kesalahpahaman
terhadap orang sekelilingnnya, karena orang seperti ini tergolong orang yang
tertutup.
Jadi,
sebagai seorang manusia. Kita tidak boleh egois, kita harus bisa mengendalikan
emosi kita, karna kita adalah boss dari diri kita sendiri bukan kita yang harus
d kendalikan oleh nafsu setan yang nantinya akan merugikan diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar