Selasa, 19 November 2013

Hasil Investigasi


Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ini juga biasa digunakan sebagai rokok mariyuana.
Ganja memiliki efek negatif secara umum yaitu, si pengguna menjadi malas berpikir dan otaknya pun menjadi lamban untuk berpikir. Di sisi lain ada penelitian yang membuktikan bahwa; banyak pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreativitas dalam berpikir dan berkarya terutama pada para seniman dan musisi. Akan tetapi, lonjakan kreatifitas para seniman dan musisi juga berpengaruh besar pada jenis ganja yang di gunakan, antara lain adalah hasil silangan modern “Cannabis indica” yang berasal dari India, dengan “Cannabis sativa” dari Barat. Jenis ganja inilah yang banyak ditemukan di Indonesia.
Efek yang ditmbulkan sangat beragam tergantung pada si pengguna itu sendiri. Sebagian merasakan efek yang membuat mereka jadi malas, dan sebagiannya lagi menjadikan mereka lebih aktif karena dihasilkan oleh metamfetamin.
Di beberapa negara di dunia tanaman ini tergolong sebagai narkotika, meskipun, hingga detik ini tidak terbukti bahwa si pemakai ganja menjadi kecanduan (terkecuali penggunaanya yang rutin menyebabkan si pemakai menjadi keterganungan) ataupun kematian seseorang, dan Ganja berbeda dengan obat-obatan terlarang lainnya yang menggunakan bahan-bahan sintetik atau semi sintetik dan merusak sel otak, yang jelas berbahaya bagi umat manusia.
Sebelum ada larangan terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja dimanfaatkan untuk menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Juga di beberapa negara di perbolehkan untuk pemanfaatan seratnya, dengan syarat jenis ganja yang di tanam harus mengandung bahan narkotika yang rendah atau bahkan tidak sama sekali.
Tetapi, bukan tidak mungkin jika seorang pemakai juga akan terkena penyakit. Penyakit yang umumnya di derita sang pemakai, antara lain yaitu gangguan paru-paru karena penggunaannya yang berlebih.
Ada beberapa tanya-jawab yang saya lakukan dengan teman saya sebagai pengguna ganja, Dia memakai ganja hanya sebagai pelampiasan semata karena ada beberapa masalah pribadi yang Dia simpan dan tidak ingin menceritakannya pada siapapun. Efek yang di timbulkan juga tidak pernah parah atau bahkan menjurus melakukan hal-hal kriminal. Karena bagi Dia, Dia hanya ‘penikmat’ bukan perusak. Namun, minimnya pengetahuan orang-orang di sekitar, membuat Dia sering berkecil hati, memandang Dia dengan sebelah mata dan tidak sedikit yang mempertanyakan masa depannya.
Agak sedikit tidak adil ketika seseorang di lebeli ‘buruk’ padahal itu belum terbukti bahwa Dia itu seseorang yang buruk dan tidak memiliki masa depan. Masa depan seseorang tergantung pada diri mereka masing-masing, dengan usaha mereka untuk mempersembahkan yang terbaik untuk orang yang mereka sayang. Bukannya di beri lebel ‘baik tidaknya’ seseorang itu...

FEATURE : Presiden 32 tahun kita, di rindukan (?)


Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia periode 1967-1998, beliau juga merupakan pemimpin militer pada masa kependudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat Mayor Jendral. Beliau memiliki jasa besar dalam bidang militer, mengambil alih angkatan darat ketika meletusnya G-30-S/PKI pada tanggal 1 Oktober 1965.
Soeharto membangun negara yang stabil, mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur dalam masa kekuasaanya yang disebut Masa Orde Baru. Dalam kepemimpinan beliau dalam dunia politik Indonesia secara dramatis mengubah kebijakan dalam negri dan luar negri, dan mengajukan negara kita sebagai anggota PBB pada tanggal 19 september 1966 adalah bukti kebijakan pertama yang dilakukannya.
Pada tahun 1998 adalah masa yang begitu kelam bagi sang Presiden dan Indonesia mulai memasuki masa reformasi, terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh Mahasiswa yang rakyat yang mengaku tidak puas terhadap kinerja sang Presiden serta tidak terkendalinya ekonomi dan stabilitas politik Indonesia.
Hingga akhirnya pidato yang berintikan pernyataan pemberhentian beliau sebagai presiden RI pun diumumkan pada tanggal 21 Mei 1998. Mundurnya sang presiden pun menjadi akhir perjalanan dari masa Orde Baru, suatu rezim yang berkuasa selama 32 tahun lamanya.
Sepeninggalan Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini, pria kelahiran 8 Juni 1921 ini menjadi koruptor terkaya di Dunia, diikuti dengan mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan mantan diktator Zaire Mobutu Sese Seko yang menempati urutan kedua dan ketiga. Nilai korupsi mereka terpaut lumayan jauh dari Soeharto yang mencapai US$ 15-35 miliar dengan dugaan kuat hasil dari jarahan selama 32tahun (bersumber Transparency Internasional. Semua jumlah kekayaan yang disebutkan adalah perkiraan nilai korupsi berdasarkan data penggelapan dana publik).
Namun, terlepas dari kasus hukum yang membayangi sosok Soeharto, tidak dapat kita pungkiri, masa kepemimpinan beliau adalah zaman keemasan bagi bangsa Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, kebutuhan pokok yang murah, dan turut mensejahterakan para petani dengan menjadikan negara ini negara mengimpor beras.
Masyarakat sekarang mulai membandingkan presiden kita SBY dengan Soeharto, penyesalan dan kerinduan pun muncul sedikit demi sedikit di wajah para rakyat. Tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Hanya jasa-jasa besarnya (diluar gemelut kasus korupsinya), beliau memiliki jasa yang besar untuk pembangunan dan perkembangan Indonesia dimata dunia Internasional.
Sekarang kita hanya dapat mengenang jasa beliau dan terus merindukan ‘kestabilan ekonomi dan politik’ negara ini. Karena berbicara pun terasa percuma. Kita hanya butuh menghargai jasa beliau, bukan hanya mencaci maki beliau atas kesalahan yang sampai sekarang belum terbukti kebenarannya hanya berupa perkiraan semata. Dan kenapa juga kita harus terprovokasi dan fokus dengan ‘kesalahan’ beliau yang belum terbukti?
Tulisan ini tidak bertujuan untuk ‘membela’, namun hanya ingin sekedar mengingatkan pada kalian, semua jasa yang sempat terlupakan ini.
Selamat jalan Bapak, jasamu akan selalu ku kenang. Trimakasih untuk semua yang engkau lakukan untuk negara ini... 

OPINI : PAHLAWANKU (?)



 Betapa hatiku takkan pilu, Telah gugur pahlawanku, Betapa hatiku takkan sedih, Hamba ditinggal sendiri...
Entahlah, kalimat seperti apa yang bisa aku gambarkan untuk mengungkapkan makna sesungguhnya dari sepenggal syair dari lagu ciptaan Izmail Marzuki ini. Perjuangan para pahlawan yang tiada hentinya melawan para penjajah untuk kemerdekaan bangsa ini, bangsa Indonesia!
Apa yang kiranya bisa kita persembahkan untuk mereka? Masih pantas kita menyebut kita sebagai bagian dari bangsa ini?
Jasa mereka saja tidak pernah bisa kita bayarkan dengan apapun itu. Sedikit menghargainya pun tidak! Makhluk macam apa kita ini?
Miris ketika melihat mereka sekarang, mereka yang dulu mempertaruhkan nyawanya untuk merebut kemerdekaan bangsa ini. Apa yang mereka peroleh di hari tua mereka? ‘ketidak-layakkan’ hidup di hari tua yang mereka peroleh. Dan sebagian besar terjadi pada para pahlawan veteran.
Tidakkah Pemerintah bisa memberikan tempat yang layak pada mereka? Kita tidak lebih dari sebuah parasit yang hanya menikmati hasilnya tanpa mau bersusah payah. Hari tua mereka yanng harusnya mereka lalui dengan ketenangan dan kedamaian tanpa  perlu memikirkan pekerjaan untuk melanjutkan hidup mereka.
10 November harusnya menjadi peringatan sekaligus perenungan kita untuk merenungkan jasa-jasa para pahlawan yang kita sendiri bahkan tidak tahu nama mereka. Namun, mereka tidak pernah menuntut apa-apa. Bagi mereka perjuangan untuk mempersembahkan yang terbaik sekaligus mengambil kembali kemerdekaan bangsa ini tidak perlu meminta imbalan. Sedih mendengar kata-kata tulus mereka. Benar-benar pahlawan sejati...

Jumat, 15 November 2013

News : Pembajak Kopaja dari SMA 46

Beberapa siswa di SMAN 46 Jakarta ini terkenal akan bandelnya, yang sudah sering melanggari peraturan sekolah. Sekalipun sudah mendapat sanksi tegas dari sekolah.

'Mereka pernah diskors. Pelanggarannya ada yang merokok di lingkungan sekolah dan bolos.' Satiry Satar (kepala sekolah SMAN 46) memaparkan. (15/11/13).

Para guru di buat kewalahan menangani mereka, mereka seolah tidak pernah mau di atur. Para guru pun sudah sering memperingati mereka yang terkait hal ini. Mereka yang melakukan pelanggaran seperti berkelahi (bullying) akan mendapat sanksi 100 poin yang artinya mereka di keluarkan dari sekolah dan dikembalikan kepada orang tua mereka, sesuai dengan rapat yang melibatkan seluruh guru SMAN 46 pada 22 oktober lalu.

Dari hasil rapat beberapa waktu lalu, di putuskan 36 siswa terbukti terlibat merencanakan tawuran dengan membajak Kopaja 615 jurusan Lebak Bulus - Tanah Abang, di pulangkan pada orang tua mereka masing-masing.

Menghimbau agar siswa yang lain tidak mengulangi tindakan yang sama  Satiry menuturkan 'Saya rasa, siswa-siswa SMAN 46 sudah bisa melihat akibat ikut-ikutan seperti ini. Harusnya mereka jera ya melihat sanksinya.'

Namun, semua tetap berharap agar kejadian yang merugikan berbagai pihak seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi. Untuk para siswa-siswa yang melakukannya, semoga mereka jera akan perbuatannya, dan bisa menjadi contoh yang di ambil pelajarannya bagi para siswa-siswa di sekolah tersebut maupun di sekolah-sekolah lainnya.

http://news.detik.com/read/2013/11/15/211746/2414658/10/siswa-sma-46-pembajak-kopaja-dikenal-bandel